Tejawati, Ni Luh Putu (2014) Eksploitasi Perempuan Dalam Meng-Gepeng Di Kota Denpasar: Potret Buram Dari Modernisasi Dan Kapitalisasi. Social Studies, 02 (1). pp. 1-13. ISSN 2301-4695
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Penelitian ini mengungkapkan tentang Eksploitasi Perempuan Dalam Meng- gepeng di Kota Denpasar : Potret Buram dari Modernisasi dan Kapitalisasi. Sebagai kajian kualitattif dan sosial, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) karakteristik gelandangan dan pengemis yang melakukan aktivitas di Kota Denpasar, (2) faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melakukan aktivitas sebagai gelandangan dan pengemis di Kota Denpasar, (3) pola menggepeng yang mereka lakukan di Kota Denpasar, dan (4) strategi menanggulangi masalah gelandangan dan pengemis di Kota Denpasar dalam perspektif pendidikan. Di dalam menganalisis permasalahan-permasalahan di atas peneliti menggunakan beberapa landasan teori, seperti : teori fenomenologi, teori hegemoni, dan teori sosiokultural. Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan tersebut, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter.Data yang diperoleh kemudian dicek dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik gepeng di Kota Denpasar dapat dibedakan ke dalam beberapa aspek, meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan, daerah asal, dan tempat tinggal di Kota Denpasar. Perempuan yang melakukan aktivitas sebagai gelandangan dan pengemis di Kota Denpasar dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang dibedakan antara faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong, seperti : ekonomi, ekologi, lingkungan sosial, dan sikap mental. Sementara faktor penarik, seperti : masyarakat Denpasar memberikan peluang, dan Kota Denpasar sebagai pusat perekonomian. Pola kerja gelandangan dan pengemis yang beroperasi di Kota Denpasar melaui beberapa tahapan, antara lain : tahap persiapan, pemilihan lokasi dan waktu menggepeng, sasaran dan penghasilan gepeng, serta tempat istirahat mereka. Gelandangan dan pengemis merupakan bentuk patalogi sosial yang perlu pengentasan lebih manusiawi sehingga mampu membuat mereka lebih mandiri. Adapun strategi penanggulangan masalah gelandangan dan pengemis yang ada di Kota Denpasar dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti : penertiban, pembinaan, serta pemantauan dan penyadaran, yang melibatkan institusi pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perempuan, gelandangan dan pengemis, modernisasi |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Ni Luh Putu Tejawati |
Date Deposited: | 16 Dec 2019 16:26 |
Last Modified: | 16 Dec 2019 16:26 |
URI: | http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/556 |
Actions (login required)
View Item |