Kerangka Umum Konseling Lintas Budaya

Adhiputra, A.A.Ngurah (2013) Kerangka Umum Konseling Lintas Budaya. In: Konseling Lintas Budaya. GRAHA ILMU, Ruko Jambusari No. 7 A Yogyakarta, pp. 31-75. ISBN 978-979-756-962-4

[img]
Preview
Text
BAB II Konseling Lintas Budaya.pdf

Download (422kB) | Preview

Abstract

Manusia sebagai makhluk hidup yang ada di tengah-tengah manusia lain (lingkungan sosial), dalam konteks budaya (lingkungan budaya), dan alam semesta (lingkungan alam), di samping memiliki sifat-sifat yang berbeda, juga memiliki hal-hal yang sama selaku manusia, makhluk hidup, bagian dari alam serta sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Manusia yang eksistensinya sekitar satu atau dua juta tahun terakhir dari 4,8 miliar tahun umur Bumi, dari satu miliar tahun kehidupan pertama, dapat dikatakan usia umat yang dinamakan manusia itu relatif sangat muda. Kendati demikian, seperti telah berkali-kali diketangahkan, telah membawa perubahan ruang muka bumi sangat berbeda dari kurun-kurun sebelumnya. Landasan utamanya, karena mendapatkan keistimewaan dari Al Khalik di bandingkan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya (Sumaatmadja Nursid, 2000: 15) mengemukakan: Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakkan makhluk yang telah kami ciptakan (QS. Al Isra: 70). Seperti telah sama-sama kita hayati, kelebihan kita manusia dari makhluk-makhluk hidup lainnya yaitu karunia al akli, akal-pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan. Manusia dapat mendidik diri sendiri, dan secara sengaja ia juga dapat dididik, sehingga kemampuan intelektualnya itu semakin berkembang. Sedangkan hewan, sekalipun hewan yang dikatakan “paling cerdas”, ia tidak dapat dididik, melainkan hanya dilatih. Oleh karena itu, umat manusia dengan akal-pikiran dan kebudayaannya senantiasa mengalami perkembangan serta kemajuan. Dengan demikian, tepat apa yang dikemukakan oleh Drijarkara (1969, dalam Sumaatmadja, N., 2000: 16) sebagai berikut: Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan tetap aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan dengan dunia lingkungannya. Dinamika ini akan tetap tumbuh berkembang selama masa hidupnya.

Item Type: Book Section
Subjects: L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Adhiputra A. A. Ngurah
Date Deposited: 09 Mar 2022 13:33
Last Modified: 09 Mar 2022 13:33
URI: http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/2110

Actions (login required)

View Item View Item