EKSPRESI SEMIOTIK TOKOH DALAM NASKAH DRAMA PEWAYANGAN "DELAPAN WASU" KARYA ANOM RANUARA

Yarsama, I Ketut (2013) EKSPRESI SEMIOTIK TOKOH DALAM NASKAH DRAMA PEWAYANGAN "DELAPAN WASU" KARYA ANOM RANUARA. In: MENGURAI TRADISI LISAN MERAJUT PENDIDIKAN KARAKTER, IKIP Saraswati Tabanan.

[img]
Preview
Text
mengurai tradisi lisan.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tema drama pewayangan "Delapan Wasu" adalah sejarah lahirnya Bhisma. Bhisma lahir dari penjelmaan seorang tokoh utama yang bernama Prabhasa. Prabhasa dikutuk lahir ke dunia oleh Rsi Wasista, karena ia sebagai "otak" pencurian Lembu Nandini. Lembu Nandini dimaknai sebagai lambang yang memberikan kebahagiaan abadi. Tokoh Prabhasa dimakmi sebagai tokoh yang sangat cinta dan sayang pada istrinya. Apapaun kehendak istrinya, Diah pasti dikabulkan oleh Prabhasa. Diah dimaknai sebagai tokoh yang tidak bisa mengendalikan diri. Diah telah menghancurkan suaminya sendiri. Rsi Wasista dimaknai sebagai tokoh yang tegas dan adil dalam menegakkan supremasi hukum. Hukum dilaksanakan dan ditegakkan dengan objektif dan profesional

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah
Depositing User: Ketut Yarsama
Date Deposited: 28 Feb 2022 13:40
Last Modified: 28 Feb 2022 13:40
URI: http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/2070

Actions (login required)

View Item View Item