Artawan, Kadek Suryadi (2018) KORELASI BERAT BADAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK SISWA PUTRA KELAS VII G DAN H SMP WISATA SANUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 4 (1). pp. 22-26. ISSN 2580-1430
|
Text
surya 2018.pdf Download (161kB) | Preview |
Abstract
Kekuatan otot tungkai sangat berperan penting dalam menimbulkan daya ledak karena kekuatan otot merupakan daya penggerak dan Berat badan berperan penting dalam daya ledak karena dapat berperan sebagai penyeimbang tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya korelasi antara berat badan dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak siswa putra kelas VII Gdan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional desaign. Populasi diambil dari siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 38 orang diambil menggunakan populasi study dari semua jumlah populasi yang ada. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran berat badan dengan alat ukur timbangan berat badan dalam satuan kilogram, tes dan pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer dalam satuan kilogram, dan tes dan pengukuran daya ledak dengan alat ukur jump MDdalam satuan sentimeter. Data berupa hasil tes dan pengukuran selama penelitian. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS16. Data berdistribusi normal sehingga selanjutnya menguji hipotesis menggunakan korelasi product moment, menghitung KP dan melakukan uji hitungF. Taraf signifikansi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah taraf signifikan 5% dengan derajat pembilang(db=k) dan derajat penyebut(db=n-k-1). Hasil analisis data diperoleh hasil: (1) berat badan memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap daya ledak, diperoleh nilai hitungr= -0,135. (2) kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang cukup terhadap daya ledak, diperoleh nilai hitungr= 0,596. (3) berat badan dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang kuat terhadap daya ledak, diperoleh hasil R= 0,792. Koefisien penentu=62,7%, ini berarti variabel bebas berat badan dan kekuatan otot tungkai bersama-sama menentukan besarnya variabel terikat daya ledak sebesar 62,7%. hitungF=29,45, tabelF=3,27. Jadi hitungF>tabelF=signifikan. Simpulannya bahwa YXr1adanya hubungan yang sangat lemah, hipotesis nol ditolak. YXr2adanya hubungan yang cukup, hipotesis nol ditolak. YXXR21adanya hubungan yang kuat, hipotesis nol ditolak dan signifikan
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Korelasi, Berat Badan, Kekuatan Otot Tungkai, Daya Ledak. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi |
Depositing User: | Kadek Suryadi Artawan |
Date Deposited: | 14 Nov 2019 06:45 |
Last Modified: | 14 Nov 2019 06:45 |
URI: | http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/479 |
Actions (login required)
View Item |