Sujaya, I Made (2022) Konflik dan Resolusi Konflik dalam Legenda Ki Pasek Badak. In: Wija Kusuma: Persembahan 65 Tahun Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S. Pustaka Larasan, Denpasar, pp. 159-174. ISBN 9786236013724 (In Press)
|
Text
Tulisan Book Chapter I Made Sujaya di Buku Wija Kusuma.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Artikel ini mengkaji aspek sosiologis yang tercemin dalam Legenda Ki Pasek Badak (LKPB), terutama dikaitkan dengan representasi konflik dan penyelesaian atas konflik. LKPB merupakan cerita rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, khususnya Kecamatan Mengwi. Pada mulanya, LKPB dikenal sebagai sastra babad, tetapi kemudian memasyarakat melalui pertunjukan seni dramatari topeng oleh kelompok seni dramatari topeng Tupek Tugek pimpinan I Gusti Ngurah Windia pada tahun 1970- an hingga tahun 1980-an. LKPB merepresentasikan konflik dan pola penyelesaian konflik. Konflik dalam LKPB merupakan konflik kepentingan atau konflik politik yang oleh pihak-pihak yang berkonflik dilokalisir sebagai konflik elite semata. Pola penyelsaian konfl ik memilih model resolusi konflik dengan mengatasi penyebab-penyebab konflik dan membuat suatu hubungan baru yang lebih bertahan lama. Resolusi konflik itu berakhir pada integrasi sosial dalam bingkai Kerajaan Mengwi. Media pengintegrasi itu berupa bangunan suci yakni Pura Taman Ayun yang di dalamnya terdapat palinggih Pasek Badak. Media pengintegrasi dalam bentuk bangunan suci memungkinkan integrasi bertahan lebih lama yang berarti mempertahankan hegemoni kekuasaan Raja Mengwi.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Sujaya I Made |
Date Deposited: | 23 Oct 2022 10:07 |
Last Modified: | 23 Oct 2022 10:07 |
URI: | http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/2391 |
Actions (login required)
View Item |